Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Perjumpaan Yang (Disemogakan)

Disaat memang diriku lagi keras-kerasnya berjuang dan bertahan dalam hal menunggu kepastian seseorang yang Aku percayai pasti akan datang menemuiku setelah bertahun-tahun Aku lewati hari-hari tanpa dirinya. Ternyata itu tidak pernah terjadi bahkan kau memilih menghilang dariku. Entah karena alsan apa. Kerapuhan, kesakitan melebur jadi satu. Jelas saja, Ku mencintai ketiadaanmu 2 tahun terakhir ini. Dan itu membuat sesak didada. Perjumpaan.  ini layak Ku sebut ketidaksengajaan Tuhan dalam mempertemukan kita. Ketika Aku bertemu dengan seseorang lelekai yang masih asing untuk Aku kenal. Bagaimana carnya bisa memulihkan hatiku kala itu. Bersamanya Aku tak pernah lepas dari tawa, semacam ada kebahagiaan disana. Dia mampu membuatku bangkit dari keterpurukan pesakitan yang lalu. Aku lupakan segala pahit yang ada. Yang Aku tahu detik itu ketika jatuh cinta itu yang Aku temukan hanyalah yang berupa keindahan didalamnya. Benar. Cinta ialah yang tak bisa Ku mengerti Bagaimana ia membuat engkau

Teruntuk Calon Imamku

Sedang apa dirimu ? Apakah sedang memikirkan Aku juga? Semoga Tuhan selalu menjaga dirimu Kamu yang entah siapa namamu. .. Kapan Tuhan akan mempertemukan kita? Kamu yang selalu ku sebut dalam doaku Kamu yang masih menjadi misteri takdir Meski Aku belum tahu tahu rupamu, belum berjumpa denganmu Aku yakin, calon imam yang sedang Tuhan rahasiakan ini Adalah yang terbaik dari semua lelaki yang pernah ku kenal Ku pasrahkan kepada Tuhan, Aku ikhlas dalam penantian untuk menggapai ridhoNya Aku akan memperbaiki dan memantaskan diri Agar pantas untuk kamu tanpa sebuah nama Semoga kelak jika pertemuan itu sudah terjadi Sesegera kita menyatu dalam satu ikatan halal Kita bangun sebuah istana cinta yang penuh kebahagiaan Kamu entah siapa namamu. ... Aku siap bersamamu Teruntuk Calon imamku

Cinta Dalam Diam

Ada rasa yang aneh ketika kali berjumpa denganmu. Hatiku karuan tak berirama. Aku selalu memperhatikanmu secara diam-diam. Meski kau tak pernah tahu itu, dan mungkin tidak mau tahu bahkan tak penting untuk diketahui. Tapi, pernah kau bayangkan? dengan cara aku mengagumi seperti ini, pernah aku pernah Puan sudi menerima hadirku untuk menemani hari-harimu. Mana mungkin coba ? Kau membayangkannya. Kau saja tak mengetahui isi hatiku. Dan aku tidak punya nyali bahkan keberanian untuk mengakuinya. Sial. Sebenarnya Aku sendiri tidak mengerti dengan persoalan hati. Apalagi tentang CINTA. Sebab baru ku rasakan hal ini sedemikian hebatnya mennuntun Aku untuk selalu memikirkan dirimu yang belum tentu juga memikirkan Aku. Bagaimana bisa hatiku memilih untuk jatuh cinta padamu?. Terkadang, cinta tidak bisa Aku pikirkan. Aku tidak bisa mengatur kapan Aku akan jatuh cinta. Aku tidak bisa mengendalikan dengan siapa aku akan jatuh cinta. Cinta seringkali datang ketika Aku tidak ingin jatuh cinta.

Hidayah itu . . . (?)

Gambar
Jangan Pernah mengungkit masa laluku, karena aku sudah berusaha sangat keras untuk melangkah kedepan saat ini, jangan menilakiku hanya karena aku buruk dimasa lalu, Jangan berkomentar seolah-olah aku tak pernah menjadi baik, karena yang berhak menghakimiku bukanlah kalian melainkan Allah SWT.. . . Baik buruknya aku saat ini, aku sedang belajar semaksimal mungkin untuk menjadi pribadi yang baik, dan aku sangat menyesali kenapa aku pernah ada dimasa lalu yang begitu kelam. bantu aku untuk menutup aib dimasa laluku, saat ini aku akan menjadikan diri ini lebih baik dari diriku sebelumnya. karena hidayah itu indah . .. . Alhamdulillah, aku belajar dari hijrah ini. Perlahan-lahan menutup auratku . Berusaha sebisa mungkin untuk menjadi pribadi yang lebih bisa menjaga lisannya, menjaga tingkahnya meski terkadang dalam proses belajar ini masih ada khilaf yang aku buat. Yah manusia, tidak akan pernah lepas dari kehilafan itu, untuk menjadi sempurna kita tak boleh berhenti belaja

Entahlah

Terkadang saya bingung dengan perasaan ini. Antara Benci, Cinta, Rindu atau apalah itu. Hubungan sudah seserius ini, malah makin bertingkah seperti bocah. BOSAN. Jelas saja. Karena ditiap obrolan kami melalui telp selalu saja ada pembicaraan yang memancing amarah saya ataupun dia. Saya jadi mikir kembali? apakah saya harus meninggalkan saja. Lalu pergi. Dan kemudian menghilang. Karna saya sudah tak tahu harus bagaiamana lagi. Seperti seolah sudah hampir menyerah memperjuangkan. Ternyata CINTA memang rumit dan sulit untuk saya pahami sejauh ini. Keegoaan itu terlalu besar, tidak pernah mau mengerti hati. Meski sudah ku pahami segalanya untuk dirinya, tapi dia seoalah tak mau aku pahami. Lantas mengapa begitu ? Apa artinya kita ? Atau mungkin dalam pikirannya, saya tak boleh mengasihinya. Jika demikian. Saya sedih. Karena dengan begitu bisa diartikan seolah aku mencintai dirinya karena belas kasih. Nyatanya TIDAK seperti itu. Setiap Insan yang saya cintai, tulus adanya. :(

Selepas Kau Pergi

Senja kali ini tak bermakna, sendiri dan sepi Awan hitam tampak jelas dilangit Tatapanku menjadi kosong Seakan mengerti duka yang mendalam itu masih terasa sesak Mengingatmu . .. Hatiku menangis nan pilu Kau yang begitu ku cintai, takkan pernah lagi ku lihat senyum tawamu Pelukan hangatmu, Belaianmu .. kini telah pergi untuk selamanya Andai waktu bisa ku putar kembali, Aku hanya ingin bersamamu disetiap detik dan waktu Takkan lagi ku sia-siakan dirimu Aku hanya ingin bahagia bersamamu duhai kekasih Apa mau dikata? Semua yang terjadi begitu cepat Sungguh diluar dugaan manusia, Kuasa Allah, dan aku tak bisa menentang takdirNya Meski berat, aku harus bisa merelakan kepergianmu kasih. Selepas kau pergi . . . Aku tak tahu lagi bagaimana cara mencintai seseorang dengan tulus Seperti yang kau selalu perjuangkan untuk diriku Aku hampa tanpamu, Hatiku seolah telah mati rasa untuk kesekian kalinya Entah sampai kapan . . . Kasih, betapa aku mencintaimu Tapi terny

D I (A)

Aku ingin menulis apa yang tak pernah kau baca sebagiamana aku ingin kau bahagia tanpa membuatmu curiga. . . . Aku tak pernah menyangka sampai detik ini Tuhan mempertemukan Aku denganmu disaat hati memang sedang ragu dan patah Kebencianku padamu kala itu, tak membuatmu mundur untuk mendekatiku. Kau terus saja berusaha untuk dekat, Sampai pada waktu yang mengiyakan aku untuk menerima keberadaanmu. Kita habiskan malam berdua dengan berbincang konyol sampai lupa pada waktu. Dan Pagi mulai menyapa. Saat itu, saya merasa bahagia dan nyaman berada didekatmu. Selang beberapa waktu, kau bilang cinta padaku. aku menyadari sudah seharusnya ada yang merawat perasaanku. Setelah 2 tahun, aku menanti sesuatu yang tak pasti. Yang terlalu setia menunggu sehingga aku menutup hati untuk siapapun. Tapi Kau datang membawa cinta dalam kedamaian seolah kau mengerti dengan situasi ini. Aku menyambutnya, tapi tidak dengan teman-temanku. Mereka tidak menyetujui, dalam pemikiran mereka kau hanya